Perbedaan Hari Raya Galungan dan Kuningan bagi Umat Hindu Bali


Perayaan Galungan dan Kuningan adalah sebuah hari raya besar yang diperingati oleh Umat Hindu Bali sebagai simbol untuk merayakan kemenangan dharma alias kebaikan melawan adharma kejahatan. 

Hari Raya Galungan dan Kuningan dilakukan sebagai bentuk persembahan dan persembahyangan untuk meminta keselamatan, kesejahteraan, serta kebahagiaan kepada Sang Hyang Widhi Wasa. 

Baca Juga: Makna Hari Raya Galungan Bagi Umat Hindu Bali

Sehingga tidak heran jika kedua hari raya ini selalu berjalan beriringan dimana perayaan Kuningan sendiri adalah rangkaian dari Hari Raya Galungan yang jatuh 10 hari setelah Galungan atau tepatnya pada Sabtu Kliwon wuku Kuningan. 

Meski hari raya Galungan dan Kuningan seringkali dikaitkan satu sama lain dan terbilang cukup mirip, nyatanya ada beberapa hal yang membedakan kedua perayaan besar ini. 

Galungan menjadi simbol para Dewa dan Leluhur turun ke Bumi

Poin penting yang membedakan dari kedua hari raya tersebut adalah inti dari hari suci Galungan. Pada Hari Raya Galungan umat Hindu akan merayakan turunnya para dewa dan leluhur guna menemui keturunannya di bumi. 

Baca Juga: Catat! Ini Tanggal Upacara Galungan Tahun 2023

Biasanya Hari Raya Galungan diselenggarakan pada Rabu Kliwon wuku Dungulan dan diperingati setiap 210 hari sekali.

Selanjutnya, pada hari Galungan umat Hindu akan melakukan persembahyangan dari pagi hari menuju pura desa masing-masing, kemudian berlanjut ke pura keluarga hingga pura gabungan keluarga. 

Perayaan yang diselenggarakan setiap 210 hari sekali ini merupakan acara untuk memperingati hari kemenangan Dharma alias kebaikan melawan Adharma yang merupakan keburukan. 

Baca Juga: Perayaan Hari Raya Galungan di Bali

Selain itu, Hari Raya Galungan juga disimbolkan sebagai momen untuk mengucapkan rasa syukur atas terciptanya alam semesta, sehingga sebagai bentuk rasa terima kasihnya, umat Hindu akan melakukan persembahan pada Sang Hyang Widhi dan Dewa Bhatara.

Perbedaan Hari Raya Galungan dan Kuningan bagi Umat Hindu Bali

Kuningan sebagai tanda bahwa Para Dewa dan Leluhur telah kembali ke Surga

Jika Galungan adalah simbol dari turunnya para dewa dan leluhur ke bumi, maka Kuningan menjadi pertanda bahwa para dewa dan leluhur telah kembali ke surga setelah menemui keturunannya. 

Tidak heran jika Hari Raya Kuningan diselenggarakan 10 hari setelah perayaan Galungan. Hari Raya Kuningan sendiri jatuh pada Hari Saniscara (Sabtu) wuku Kuningan yang dilaksanakan setiap 210 hari sekali.

Biasanya Hari Raya Kuningan tidak berlangsung secara meriah dan mewah sebab puncak acaranya sudah diselenggarakan pada perayaan Galungan. Sehingga wajar jika perayaan Kuningan cenderung lebih sederhana pelaksanaannya. 

Baca Juga: Makna Hari Raya Kuningan Bagi Umat Hindu Bali

Namun, kendati sederhana, hal itu tidak mengurangi makna maupun nilai spiritual dari perayaan Kuningan. Sebab perayaan ini dimaknai oleh Umat Hindu Bali sebagai bentuk peningkatan spiritual dengan cara intropeksi diri agar terhindar dari segala jenis bahaya.

Adapun perlengkapan dari Hari Raya Kuningan yang sedikit berbeda dengan perayaan lainnya ialah endongan yang mana ini merupakan tas berisi perbekalan sebagai simbol persembahan untuk Sang Hyang Widhi Wasa. 

Lalu ada juga tamyang sebagai wujud  pengusir segala jenis bahaya, dan kolem yang merupakan simbol tempat peristirahatan Sang Hyang Widhi serta para dewa dan leluhur lainnya. 

Itulah tadi perbedaan dari Hari Raya Galungan dan Kuningan di Bali. Tentunya semua perayaan memiliki maknanya masing-masing bagi umat Hindu dan yang terpenting adalah bagaimana cara kita memaknai perayaan tersebut. 

Baca Juga: Kalender Bali Januari 2023 Free Download

Pada dasarnya tidak semua perayaan harus selalu mewah dan meriah, sehingga bisa disesuaikan dengan kemampuan setiap individu dalam merayakannya, sebab yang paling penting adalah perasaan tulus dan ikhlas.

Tanpa mengurangi makna dari perayaan tersebut serta tujuan utamanya untuk memohon anugrah serta perlindungan kepada Sang Hyang Widhi Wasa. 

Mudah-mudahan informasi perbedaan Hari Raya Galungan dan Kuningan diatas dapat menambah wawasan kita semua. Semoga bermanfaat!

aplikasi crypto terbaik
ruang iklan enkosa

Tinggalkan komentar


Hari Malaria Sedunia Hari Angkutan Nasional Hari Buku Sedunia Hari Bumi Hari Kartini Hari Hansip Hari Peringatan Konferensi Asia-Afrika Hari Hemofilia Sedunia Hari Kopassus Hari Zeni