Makna Hari Raya Kuningan Bagi Umat Hindu Bali


Makna Perayaan Kuningan – Tahukah kamu? Jika umat Hindu umumnya tidak memiliki perayaan besar yang bersifat serentak di seluruh dunia.

Hari-hari besar umat Hindu biasanya dirayakan berdasarkan kebijaksanaan lokal atau berkaitan dengan peristiwa penting yang terjadi pada daerah tersebut. 

Hal ini diperkuat dengan tidak tercantumnya dalam kitab suci Weda mengenai pengaturan suatu hari raya besar secara serempak, sehingga ajaran Hindu sendiri bersifat spiritual bagi umatnya. 

Baca Juga: Makna Hari Raya Galungan Bagi Umat Hindu Bali

Adapun hari-hari besar umat Hindu yang berlaku di Indonesia diantaranya adalah Hari Raya Galungan, Kuningan, Saraswati (Bali), Kasodo (Tengger), dan Nyepi (Nusantara). 

Jika sebelumnya kita sudah membahas mengenai makna Hari Raya Galungan, maka kali ini giliran Hari Raya Kuningan yang juga tidak kalah pentingnya bagi Umat Hindu. 

Makna Hari Raya Kuningan Bagi Umat Hindu Bali

Waktu Perayaan Hari Raya Kuningan Umat Hindu Bali

Hari Raya Kuningan biasanya dirayakan oleh Umat Hindu di Bali setelah perayaan Hari Raya Galungan atau lebih tepatnya 10 hari setelah Galungan. 

Hari Raya Kuningan sendiri jatuh pada Hari Saniscara (Sabtu) wuku Kuningan yang dilaksanakan setiap 210 hari sekali berdasarkan perhitungan kalender Bali dimana satu bulannya terdiri dari 35 hari.

Umat Hindu Bali memaknai Hari Raya Kuningan sebagai bentuk peningkatan spiritual dengan cara intropeksi diri agar terhindar dari segala jenis bahaya. 

Bisa dibilang Hari Raya Kuningan adalah resepsi bagi Hari Raya Galungan sebagai wujud kemenangan dharma kebaikan terhadap adharma si kejahatan. 

Pemujaannya sendiri dipersembahkan untuk para dewa dan pitara agar mau turun ke bumi untuk melaksanakan penyucian serta mukti sekaligus menikmati sesajian yang sudah disediakan. 

Keyakinan Umat Hindu Bali Dalam Perayaan Hari Kuningan

Umat Hindu Bali meyakini bahwa pada Hari Kuningan para dewa dan bhatara turun ke bumi dengan diiringi pitara sampai setengah hari saja, itulah sebabnya perayaan Kuningan biasanya hanya diselenggarakan setengah hari. 

Baca Juga: Perayaan Hari Raya Galungan di Bali

Pada Hari Raya Kuningan umat Hindu biasanya akan melakukan persembahyangan dengan menyiapkan persembahan berupa banten guna meminta kemakmuran kepada para leluhur, serta  keselamatan dan tuntunan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. 

Adapun perlengkapan untuk Hari Raya Kuningan yang sedikit berbeda dengan perayaan lainnya adalah endongan yang mana ini adalah tas berisi perbekalan sebagai simbol persembahan untuk Sang Hyang Widhi Wasa. 

Lalu ada juga tamyang sebagai wujud  pengusir segala jenis bahaya, dan kolem sebagai simbol tempat peristirahatan Sang Hyang Widhi serta para dewa dan leluhur lainnya. 

Makna Perayaan Hari Raya Kuningan

Memiliki makna yang tidak jauh dengan Hari Raya Galungan, perayaan Kuningan juga menjadi momen untuk meminta anugerah serta perlindungan kepada Sang Hyang Widhi Wasa. 

Selain itu, Umat Hindu juga akan memohon keselamatan, kemakmuran, dan tuntunan lahir batin kepada para Dewa, Bhatara, dan juga Pitara. 

Baca Juga: Kalender Bali Oktober 2022

Sehingga pada saat hari Raya Kuningan, umat Hindu diharapkan untuk tetap sadar dalam mengendalikan diri serta nafsu yang tidak pernah ada habisnya. 

Pegat Tuakan Menjadi Akhir Rangkaian Perayaan Galungan dan Kuningan

Perayaan Galungan-Kuningan kemudian diakhiri pada saat pegat tuwakan yang diselenggarakan 32 hari setelah Kuningan, atau lebih tepatnya pada hari Rabu, Kliwon, wuku Pahang. 

Adapun persembahan banten yang disiapkan untuk pegat tuwakan ialah sesayut dirgayusa, penyeneng, tatebus kehadapan Tuhan yakni Sang Hyang Widhi Wasa. 

Baca Juga: Perbedaan Hari Raya Galungan dan Kuningan bagi Umat Hindu Bali

Dengan adanya peringatan pegat tuwakan ini maka berakhir sudah semua rangkaian hari raya Galungan-Kuningan selama 42 hari yang terhitung sejak hari Sugimanek Jawa. 

Demikianlah makna dari Hari Raya Kuningan bagi umat Hindu di Bali, selain untuk meminta doa kepada Sang Hyang Widhi Wasa.

Diharapkan perayaan ini juga bisa menjadi pengingat untuk terus mempertahankan kebaikan dalam diri masing-masing.

Mudah-mudahan informasi dari Makna Hari Raya Kuningan diatas dapat menambah wawasan kita semua. Semoga bermanfaat!

aplikasi crypto terbaik
ruang iklan enkosa

Tinggalkan komentar