Perbandingan Kalender Jawa dan Kalender Gregorian


Saat ini masyarakat Indonesia secara umum memang mengikuti penanggalan kalender Gregorian atau Masehi. 

Hanya beberapa suku seperti Jawa dan Bali saja yang sebagian kecil masih mengikuti penanggalan Jawa. 

Baca Juga: Cara Menghitung Pranata Mangsa Dalam Kalender Jawa

Berikut kita akan bahas lebih jauh mengenai perbandingan kalender Jawa dan Kalender Gregorian. Yuk simak!

Perbandingan Kalender Jawa dan Kalender Gregorian

Perbedaan Kalender Jawa dan Kalender Gregorian

Bagi anda yang masih bingung mengenai perbedaan antara keduanya, mari ikut menyimak pembahasan kali ini. 

Berikut pemaparan perbedaan antara kedua kalender tersebut:

  1. Kalender Jawa

Kalender Jawa merupakan kalender yang dihitung berdasarkan putaran bulan terhadap bumi. 

Selain itu penanggalan juga dibuat dengan adanya campur tangan antara kebudayaan Hindu, Islam serta penjajahan yang dilakukan bangsa eropa. 

Terdiri dari satu Minggu yakni Senin sampai Minggu dengan 5 pasaran atau Pancawara. Adapun pasaran tersebut diantaranya:

  1. Paing.
  2. Pon. 
  3. Wage. 
  4. Kliwon.
  5. Legi.

Jadi untuk penyebutan hari juga berbeda dengan kalender Masehi. 

Dalam kalender Jawa, penyebutan hari ditambahkan pasarannya. Misalnya saja Senin Pahing, Selasa pon dan lainnya. 

Tak hanya itu, perbandingan kalender Jawa dan Kalender Gregorian juga bisa dilihat dari penciptanya. 

Dimana kalender Jawa dibuat dengan filosofi berdasarkan musim, dan juga pertanda dalam primbon. 

Baca Juga: Cara Menentukan Hari Baik Untuk Bepergian Menurut Primbon Jawa 

Misalnya saja ada yang dibuat berdasarkan musim tanam. Penanggalan tersebut diberi nama pranata Mangsa. 

Dimana pada kalender tersebut bulan-bulannya disesuaikan dengan musim ketika bercocok tanam. 

Hal inilah yang membuat siklus windu muncul dalam penanggalan Jawa. Tujuan dibuatnya kalender tersebut tentu agar membantu para petani untuk sukses dalam bercocok tanam. 

Jika dilihat secara umum, kalender Jawa merupakan lunisolar atau Surya chandra. 

Disebabkan karena pencampuran penanggalan berdasarkan fase bulan serta musim yang diakibatkan oleh pergerakan matahari. 

2. Kalender Gregorian (Masehi)

Kalender gregorian ialah kalender solar atau surya. Dimana pada penanggalannya didasarkan pada pergantian musim. 

Intinya dalam satu tahun penanggalannya dihitung berdasarkan putaran bumi pada matahari.

Pada kalender ini tahun pertama dalam kalender diawali dengan kelahiran Yesus Al Masih. 

Hal inilah yang membuat kalender diberi nama Masehi. Sistem penanggalan ini dibuat pada masa Paus Gregorius XIII. 

Dimana kita tahu, kalender ini merupakan pembaharuan dari kalender sebelumnya (kalender Julius).

Baca Juga: Perbedaan Kalender Masehi dan Hijriah

Adapun perbandingan kalender Jawa dan kalender Gregorian yang lebih mendasar dapat anda pahami melalui pemaparan berikut ini:

  1. Kalender Jawa dibuat berdasarkan hitungan bulan terhadap bumi. Sedangkan pada kalender gregorian mengikuti putaran bumi terhadap matahari. 
  2. Pada tahun jawa dan Masehi memiliki selisih tahun sekitar 67 tahun. Jadi jika tahun Jawa menunjukkan angka 1943 maka Masehi sudah masuk angka 2010. Adapun selisih yang ada tentu dipengaruhi oleh jumlah hari dalam setiap bulannya yang berbeda. 
  3. Dalam kalender Jawa jumlah hari ialah 29 dan 30. Nah pada kalender Gregorian, jumlah hari antara 30-31. Kecuali pada bulan februari hanya sebanyak 28 saja. 
  4. Selain itu, jumlah hari dalam satu tahun kalender Jawa sebanyak 353-355 hari. Pada kalender Gregorian sebanyak 365-366 hari. 
  5. Di dalam kalender Jawa dihitung pula pasaran yang terdiri dari 5 hari (Pahing,  Pon Wage, Kliwon, Legi). Dalam kalender Masehi dihitung 1 Minggu 7 hari yakni (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu).
  6. Perbandingan kalender Jawa dan kalender Gregorian juga bisa dilihat dari pergantian hari. Dimana pada kalender Jawa dimulai pada waktu petang atau magrib. Sedangkan kalender Masehi pada pukul 12 malam. 

Jadi itulah mengapa keduanya digunakan? Tentu saja guna menunjang kegiatan. 

Misalnya saja untuk kalender Jawa memang dipakai agar dapat melakukan tradisi berdasarkan waktu yang tepat.

Tentang Informasi Perbandingan Kalender Jawa & Kalender Gregorian

Jadi itulah tadi perbandingan kalender Jawa dan kalender Gregorian yang dapat kita bahas.  

Baca Juga: Referensi Lengkap Kalender Bulan Juni 2023

Adapun persamaan antara keduanya ialah sama-sama memiliki 12 bulan dalam satu tahun. Kedua penanggalan tersebut dibuat dengan kegunaan dan kondisi yang disesuaikan.

Mudah-mudahan informasi tentang perbandingan kalender jawa dan kalender gregorian diatas dapat menjadi referensi. Semoga bermanfaat!

aplikasi crypto terbaik
ruang iklan enkosa

Tinggalkan komentar


Hari Malaria Sedunia Hari Angkutan Nasional Hari Buku Sedunia Hari Bumi Hari Kartini Hari Hansip Hari Peringatan Konferensi Asia-Afrika Hari Hemofilia Sedunia Hari Kopassus Hari Zeni