Sejarah Hari Satpol PP 8 September

Sejarah Hari Pamong Praja (Satpol PP) 8 September Yang Tidak Banyak Diketahui!

8 September, Hari Pamong Praja – Setiap tanggal 8 September, Satuan Polisi Pamong merayakan hari jadinya atau hari ulang tahun terbentuknya Pamong Praja.

Namun tidak banyak orang yang mengenal apa itu Pamong Praja.

Tapi justru, banyak orang yang mengenal apa itu Satpol PP dimana pandangan terhadap mereka cukup buruk karena selalu mengurusi ketertiban serta gusur menggusur rakyat kecil.

Namun terlepas dari kontroversi tersebut, negara tentu saja membutuhkan sosok Pamong Praja atau Satpol PP yang handal dan humanis sesuai dengan tugasnya yaitu abdi negara.

Lalu, bagaimana sebenarnya sejarah dari Hari Pamong Praja tersebut? Simak ulasannya berikut ini!

Berikut Sejarah 8 September, Hari Pamong Praja Indonesia

Pamong Praja dibentuk sejak masa Kolonial Belanda. Pada saat itu Gubernur Jenderal Pieter Both memandang tentang perlu adanya satuan yang bertugas untuk menjaga ketentraman serta ketertiban penduduk dari serangan penduduk lokal serta tentara Inggris.

Dikarenakan kondisi tersebut maka dibentuklah BAILLUW yang merupakan satuan polisi yang sekaligus merangkap sebagai jaksa dan hakim.

Selain bertugas untuk menjaga ketentraman serta ketertiban penduduk, BAILLUW juga memiliki tugas untuk menangani perselisihan hukum antara VOC dan warga.

Lihat juga: Sejarah Hari Rabies Sedunia 28 September

Setelah masa kepemimpinan Gubernur Pieter Both, Gubernur Jenderal Raffles kemudian memimpin serta mengembangkan BAILLUW menjadi BESTUURS POLITIE atau Polisi Pamong Praja.

Selain melaksanakan tugas pokok sebelumnya, BESTUURS POLITIE juga bertugas untuk membantu pemerintah tingkat kawedanan.

Nah, kawedan sendiri merupakan tingkat pemerintahan di bawah kabupaten dan diatas kecamatan.

Menjelang akhir era Kolonial tepatnya pada masa pendudukan Jepang, Organisasi Pamong Praja ini mengalami perubahan yang cukup besar dan dalam prakteknya menjadi tidak jelas.

Secara struktural, Satuan Kepolisian berperan serta dan fungsinya berbaur dengan Kemiliteran.

Hingga pada masa Kemerdekaan Indonesia tepatnya setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Satuan Polisi Pamong Praja tetap menjadi bagian dari Organisasi Kepolisian.

Hanya saja pada saat itu belum ada dasar hukum yang mendukung Keberadaan Polisi Pamong Praja tersebut hingga akhirnya diterbitkanlah Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2004.

Secara definitif, Polisi Pamong Praja mengalami beberapa kali perubahan nama, namun tugas serta fungsinya masih tetap sama.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1948 pada tanggal 30 Oktober 1948 didirikanlah Detasemen Polisi Pamong Praja Keamanan Kapanewon yang berdiri tanggal 10 November 1948 yang kemudian diubah namanya menjadi Detasemen Polisi Pamong Praja.

• Pada tanggal 3 Maret 1950 berdasarkan Keputusan Mendagri Nomor.UP.32/2/21 disebut dengan nama Kesatuan Polisi Pamong Praja.

• Pada tahun 1962 sesuai dengan Peraturan Menteri Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah Nomor 10 Tahun 1962, nama Kesatuan Polisi Pamong Praja diubah menjadi Pagar Baya.

• Berdasarkan Surat Kementerian Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah Nomor 1 tahun 1963 Pagar Baya diubah lagi menjadi Pagar Praja.

• Setelah diterbitkannya UU Nomor 5 Tahun 1974 mengenai Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah, maka Pagar Praja diubah kembali menjadi Polisi Pamong Praja sebagai Perangkat Daerah.

• Kemudian diterbitkan kembali UU Nomor 22 Tahun 1999 dimana Polisi Pamong Praja diubah kembali dengan nama Satuan Polisi Pamong Praja sebagai Perangkat Daerah.

• Setelah diterbitkan kembali UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dimana lebih memperkuat Keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja sebagai pembantu Kepala Daerah dalam menegakkan Peraturan Dasar serta Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat dibentuklah Satuan Polisi Pamong Praja.

Nah itulah sekilas tentang bagaimana Sejarah Polisi Pamong Praja.

Hingga pada akhirnya pemerintah menetapkan tanggal 8 September sebagai Hari Pamong Praja.

Dimana setiap tahunnya selalu diperingati oleh para anggota dan seluruh lapisan masyarakat. Selamat Hari Pamong Praja!