Sejarah Hari Kunjung Perpustakaan 14 September


Sejarah Hari Kunjung Perpustakaan 14 September

Sejarah Hari Kunjung Perpustakaan 14 September Dan Fakta Menarik Dibalik Penetapannya!

Siapapun pastinya sudah tahu mengenai apa itu perpustakaan.

Ya, perpustakaan merupakan sebuah tempat yang menyediakan beragam koleksi buku yang sangat cocok untuk dikunjungi jika Anda ingin membaca berbagai jenis buku.

Perpustakaan pada dasarnya sudah tersedia hampir di semua instansi pendidikan. Namun tahukah Anda?

Baca Juga: Kalender Bulan Desember 2020 dan Hari Peringatannya

Jika setiap tanggal 14 September selalu diperingati sebagai Hari Kunjungi Perpustakaan. 

Seperti hari peringatan lainnya tentu saja Hari Kunjungi Perpustakaan juga memiliki sejarah di dalamnya. Bagaimana sejarahnya? Simak ulasannya berikut ini!

Sejarah Hari Kunjung Perpustakaan 14 September Yang Tidak Banyak Diketahui!

Sejarah Kunjungan Perpustakaan ini dimulai sejak 14 September 1950 tepatnya pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.

Tujuan dari hari peringatan tersebut yaitu untuk meningkatkan minat baca seluruh masyarakat Indonesia yang tergolong pada saat itu masih sangat rendah.

Hari Kunjung Perpustakaan ini digalakkan melalui surat Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 020/A1/VIII/1995 pada tanggal 11 Agustus 1995 kepada Presiden Republik Indonesia, Soeharto.

Perencanaan hari tersebut dilakukan di Banjarmasin dimana ide tersebut lahir dari pemikiran Mastini Hardjoprakoso yang memiliki kedekatan dengan ibu negara Tien Soeharto.

Mastini sendiri merupakan seorang Kepala Perpustakaan Nasional pertama yang menjabat pada tahun 1980-1998.

Hari Kunjungan Perpustakaan dan Larangan Membaca Pada Zaman Jepang

Banyak sekali orang yang menganggap bahwa membaca adalah kunci untuk membuka dunia.

Namun sayang, sedikit orang yang mengetahui sejarah minat baca bangsa yang tinggi ini ternyata pernah ada larangan di masa pendudukan Jepang pada saat itu.

Lihat juga: Sejarah Hari Demokrasi Internasional 15 September

Berbeda dengan sistem penjajahan sebelumnya yaitu Belanda, Jepang memang memilih untuk memprioritaskan perang dibandingkan minat baca rakyat jajahanya.

Ya, Jepang memang memilih aktivitas yang lebih bermanfaat serta membantunya dalam memenangkan pertempuran Asia Timur Raya.

Namun setelah Jepang mundur, Indonesia pernah menjadi negara produktif yang menerbitkan berbagai judul buku.

Hal tersebut misalnya pada tahun 1963 dimana pihak swasta mulai membangun penerbitan buku di Indonesia.

Hal ini tentu mendapatkan perhatian badan bibliografi Amerika Serikat.

Negara Amerika Serikat lalu membangun perpustakaan Nasional Indonesia yang akhirnya menyusul juga badan literasi Belanda bernama Koninklijk Instituut voor Taal-Land en Volkenkunde (KITLV) yang memusatkan pada ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan. 

Namun, sepertinya pemerintah Australia dan pemerintahan Malaysia tidak ingin kalah, dimana kedua negara tersebut lalu  menunjuk agennya untuk membeli beragam buku terbitan Indonesia khususnya dalam ilmu pengetahuan sosial.

Menurut Mohammad Yamin istilah Perpustakaan Nasional baru muncul pada tahun 1954 dimana istilah tersebut muncul bersamaan dengan Konferensi Perpustakaan Seluruh Indonesia pada tanggal 25-27 Maret 1954 di Jakarta. 

Menteri PKK akhirnya menyepakati untuk membentuk sebuah Dewan Perpustakaan Nasional dimana fungsinya sebagai lembaga penasehat sekaligus merangkap sebagai pengatur stabilitas perpustakaan Indonesia.

Baca juga: Sejarah Hari Perpustakaan Sekolah Internasional 18 Oktober

Jumlah perpustakaan di Indonesia mengalami pertumbuhan dalam beberapa tahun belakang ini.

Berdasarkan sensus perpustakaan mencatat bahwa terdapat 164.610 perpustakaan di berbagai wilayah.

Hal ini tentu menjadikan Indonesia sebagai negara tertinggi kedua yang memiliki perpustakaan terbanyak di dunia.

Namun sayang, walaupun jumlah perpustakaan di tanah air kian banyak namun belum menjamin meningkatkan minat baca masyarakat.

Sehingga untuk mengurangi tingkat kemiskinan, pemerintah memasukkan perpustakaan dalam program prioritas Nasional.

Untuk mendukung langkah tersebut Perpustakaan Nasional mengadakan beberapa program dalam upaya meningkatkan literasi informasi masyarakat dalam pentingnya budaya membaca.

Program tersebut tentu saja hingga saat ini terus dijalankan untuk meningkatkan kualitas hidup serta kesejahteraan masyarakat.

Tentang Sejarah Hari Kunjung Perpustakaan Nasional 14 September

Nah itulah sekilas tentang Sejarah 14 September Hari Kunjung Perpustakaan.

Baca Juga: Ucapan Selamat Hari Kunjung Perpustakaan 14 September

Biasanya peringatan hari ini ditandai dengan beberapa kegiatan seperti mengunjungi perpustakaan-perpustakaan Indonesia dan masih banyak lagi kegiatan lainnya. Selamat Hari Kunjung Perpustakaan!

Pencarian yang paling banyak dicari

  • hari kunjung perpustakaan 2021
  • ucapan hari kunjung perpustakaan
  • tema hari kunjung perpustakaan 2021
  • semarak hari kunjung perpustakaan
  • quotes hari kunjung perpustakaan
  • selamat hari kunjung perpustakaan
  • sambutan hari perpustakaan

Artikel Terkait:

aplikasi crypto terbaik
ruang iklan enkosa

Tinggalkan komentar


Hari Kunjung Perpustakaan